Selasa, 15 September 2009
Waspadai Imunisasi dan Vaksin terhadap Anak Anda.
Kamis, 03 September 2009
14 Ramadhan 1430 H


Saya selalu merenung… atau gampangnya review setiap Saya ultah…!!! Setelah saya diberi nikmat… apa yang bisa saya berikan kepada umat… masyarakat sekitar.. !!! Toh nikmat yang diberikan.. masih ada hak orang lain…!!! Toh saya ini bukan siapa-siapa… kalau bukan Allah SWT punya kehendak…!!! In short,… saya selalu menanyakan kepada diri sendiri… apa yang telah saya sumbangkan kepada sesama manusia… (habblum minan naas)… dan apa yang telah saya lakukan untuk mendekatkan diri kepada Nya… (hablum minallah)…!!!
Setelah merenung-renung… memang saya menyadari betul…. bahwa saya ini bukan siapa-siapa… !!! Semakin dalam saya belajar… semakin dalem bahwa saya tidak tahu apa-apa…!!! Semakin dalem saya berusaha… saya semakin sadar bahwa… saya ini tidak ada apa-apa nya….!!! Dan tanpa bantuan teman… rekan sekalian… tidak bakalan bisa ngapa-ngapain…!!! So… tanpa niat yang tuluz dari orang-orang sekeliling kita… tidak bakalan kita bisa melakukan apa-apa… dan tentu saza… semuanya atas kehendak Allah SWT…!!!
Saya juga bersyukur Allah memberikan pelajaran setiap hari kepada saya… dimana saya berpindah dari pekerjaan … kepekerjaan yang lain…!!! Banyak pelajaran yang saya peroleh… !!! Mungkin kalau sebagai perumpamaan… adalah jika kita pengen belajar lapar… maka berpuasa laagh… pasti mengerti apa yang dinamakan lapar…!!! So...selalu bersyukur itu kuncinya....!!!
Last,… sekali lagi.. terima kasih atas ucapan yang tuluz… !!! Walau belum bertemu muka secara langsung (hanya media virtual)… mungkin terasa… yang jauh belum tentu jauh… bisa merasakan hati terasa dekat… walau ndak tahu rupa dan wajah…!!! Sebagai manusia… yang banyak kekurangan,… mohon saran dan kritik.. toh semuanya berangkat dari niat yang baik…!!!
Bismillaahirrohmaanirrohiim Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin 3x
Hamdan Yuuwaafii ni’amahu wayukaafii maziidah. Yaa robbana lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wa’adhiimi sulthoonik. Wa shollal loohu ‘alaa sayyidina muhammaddin wa’alaa aalihii wa shohbihii ajma’iin. (Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam. Pujian yang memadai nikmat-Nya yang selaras dengan kebaikan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji yang layak bagi keagungan dan kebesaran kekuasaan-Mu. Sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad Saw, keluarga dan sahabat-sahabat semuanya.)....
Selasa, 01 September 2009
Evaluasi di Pertengahan Ramadhan
Untuk itu kawan, ada baiknya kita mengevaluasi diri. Apakah sudah sepenuh hati kita beribadah di bulan Ramadhan tahun ini. Ada baiknya beberapa pertanyaan kita tujukan pada hati nurani kita dan hanya kita sendiri yang tahu jawabannya.
Sudahkah kita menahan hawa nafsu kita, bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga semata? Apakah sudah terasa penderitaan orang-orang yang kelaparan? Sudahkan kita memberi ifthor untuk orang yang berpuasa? Atau masih terasa berat untuk berbagi pada saat berbuka puasa?
Sudahkan malam Ramadhan kita isi dengan tarawih? Atau kita masih sering meninggalkan sunnah muakad ini? Sudahkah kita perbanyak bacaan ayat suci Al-Qur’an? Sudah khatam kah? Atau lebih banyak waktu yang terbuang daripada untuk membaca dan mengkajinya?
Sudahkah sepertiga malam terakhir kita isi dengan qiyamul lail? Atau untuk sahur saja kita tidak kuasa untuk bangun?
Sudahkah kita sucikan dosa-dosa dengan taubat? Atau malah semakin banyak dosa baru yang kita buat? Padahal bulan Ramadhan adalah bulan pengampunan.
Sudahkan kita sisihkan harta untuk shadaqoh? Atau sudah tidak tersisa lagi setelah membeli baju lebaran?
Sudahkah kita persiapkan diri untuk mendapatkan Lailatul Qodar? Bisakah kita merasakan isyarat datangnya malam seribu bulan ini?
Sudahkah kita berjuang sekuat tenaga melawan hawa nafsu sehingga nantinya pantas menjadi pemenang di hari yang fitri? Ataukah merapuh semangat juang kita di tengah jalan?
Sudahkah kita mempersiapkan ketulusan hati untuk memberi maaf di saat kita kembali fitri? Sudah siapkah lisan dan hati kita mengucapkan maaf untuk melebur dosa yang telah lalu? Atau ego masih sulit untuk kita kalahkan?
Sudahkah kita menjadi pribadi yang lebih baik di pertengahan Ramadhan ini? Sudahkah kita meraih puasa Khawashul Khawash? Yaitu puasa yang mengikat hati dengan kecintaan pada Allah, tidak memperhitungkan selain Allah, membenci perilaku maksiat dan hanya menyibukkan hati dengan ketaatan dan dzikir pada-Nya.
Kawan, kita berharap sebagian besar bahkan semua pertanyaan evaluasi di atas kita jawab ”SUDAH”. Apabila masih ada yang belum bisa kita jawab, masih ada setengah perjalanan lagi meningkatkan kualitas ibadah kita. Masih ada sepuluh malam terakhir untuk kita mohon ampunan kepada-Nya. Masih ada kesempatan menyisihkan harta untuk berzakat di akhir bulan Ramadhan. Semoga Allah memberi kekuatan dan kesabaran untuk meningkatkan amal ibadah kita. Semoga Allah memanjangkan umur dan mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun depan dan semoga kelak kita mendapatkan surga Ar-Rayyan, yaitu surga untuk orang-orang yang berpuasa. Amin
Wassalamu’alaikum wr. wb. 11 Ramadhan 1430 H
Senin, 06 April 2009
Selasa, 17 Februari 2009
Bidadari surga

Sholat Sunnah sebelum nikah (semoga bermanfaat)
Solat sunat Nikah adalah salah satu solat sunat dan boleh dilakukan sebelum dan selepas upacara nikah.
Solat sunat sebelum nikah ini dilakukan sebelum majlis akad nikah bilangan rakaatnya ialah 2 rakaat.
Cara untuk mengerjakannya ialah: • berniat dengan lafaz niatnya: - “Usolli sunnatal ‘ursi rak’ataini lillahi Ta’ala.AllahuAkbar” • rakaat pertama: - Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Kafiruun • rakaat kedua: - Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Ikhlas
Solat sunat selepas nikah ini boleh dikerjakan bagi pasangan yang baru selesai diakad nikahkan dan kedua-duanya disunatkan untuk mendirikan solat sunat ini, terutamanya lelaki. Bilangan rakaatnya ialah 2 rakaat, dan bolehlah diikuti dengan sujud syukur. Cara untuk mengerjakannya ialah: • berniat dengan lafaz niatnya: - “Usolli sunnata ba’dan nikahi rak’ataini lillahi Ta’ala”Allahu Akbar”“ - sengaja aku solat sunat sesudah nikah dua rakaat kerana Allah Ta’ala” • Rakaat pertama: - Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Kafiruun • Rakaat kedua - Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Ikhlas - membaca doa berikut selepas salam
Mudah mudahan Allah memberkahi segala niat kita dan menjadikan keluarga yang sakinah wawaddah warrahmah Amiin.
Tetap semangat ya Mbak Isra.Allahuakbar!!!
Nur Isra..
“Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi atasmu serta mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan“. (HR. Ashabus Sunan kecuali An Nasai dan lihat Shahih Tirmidzi 1/317
UNTUK ISTRI (Sebuah Syair Renungan Singkat Bagi Wanita) Pernikahan ataupun perkawinan, Membuka tabir rahasia, Suami yang menikahi kamu, Tidaklah semulia Muhammad, Tidaklah setaqwa Ibrahim, Pun tidak setabah Isa atau Ayub, Atau pun segagah Musa, apalagi setampan Yusuf Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman, Yang punya cita-cita, Membangun keturunan yang soleh ... Pernikahan ataupun Perkawinan, Mengajar kita kewajiban bersama, Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya, Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya, Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya, Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya, Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya, Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya Pernikahan ataupun Perkawinan, Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa, Untuk belajar meniti sabar dan ridho, Karena memiliki suami yang tak segagah mana, Justru Kamu akan tersentak dari alpa, Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah ... Amiiin
Senin, 16 Februari 2009
Nur Isra...
Do'a dan Hikmah Pernikahan
"Semoga Allah SWT menghimpun yang terserak dari keduanya memberkati mereka berdua,
meningkatkan kualitas keturunannya sebagai pembuka pintu rakhmat, sumber ilmu
dan hikmah serta pemberi rasa aman bagi umat."
(Doa Nabi Muhammad SAW, pada pernikahan putrinya Fatimah Az Zahra dengan Ali bin Abi Thalib)