Kamis, 15 Mei 2008

Tulisan ke dua


ibu ibu atau ummahat juga bapak bapak atau juga ikhwafillah afwan sebelumnya kalo ana mengajari,sebelum tulisan ini melangkah lebih jauh kayaknya sedikit ana ceritakan deh tentang ASI (afwan lagi ya ) sebenarnya menyusui merupakan salah satu pengalaman paling indah deh yang dialami ibu dan bayi. Cuman sih Sayangnya tidak semua ibu menyadari akan pentingnya menyusui bayinya. Dan tentunya Air Susu Ibu (ASI) diciptakan oleh Tuhan dengan segala kelebihannya. ASI mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi untuk tumbuh kembangnya, disamping itu juga mengandung antibodi yang akan membantu bayi membangun sistem kekebalan tubuh dalam masa pertumbuhannya. Menyusui juga dapat menciptakan ikatan psikologis dan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi. Ce ile ngajarin ya...kayak dokter aja nih ane.
Nah ini die permasalahan kita sebenarnya,memang sih segala sesuatu itu harus diawali dengan niat ya ngak ustad,kalau ngak salah hadistnya" Dari Amirul Mukminin Abi Hafs Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu: Aku mendengar Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan. (HR. Bukhari Muslim), nah kalo yang ini seperti ustad sarwat lagi ngasih taujih sama kita lewat era muslimNya ya ngak. Lanjut ke permasalahannya yang tadi (ASI),Pertama :Walaupun ibu bekerja dan tempat bekerja jauh dari rumah, ibu tetap dapat memberikan ASI kepada bayi kita. Caranya berikan ASI secara eksklusif dan sesering mungkin selama ibu cuti melahirkan. Jangan memberikan makanan lain sebelum bayi benar benar sudah membutuhkannya. Yang perlu di perhatikan kita semua kata dokter Jangan memberi ASI melalui botol, berikan melalui cangkir atau sendok yang mulai dilatih 1 minggu sebelum ibu mulai bekerja.
Nyang ke dua Ibu sudah harus belajar cara memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja ASI dikeluarkan dan dititipkan pada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi,ribet memang ya, ehm balik lagi keniat!!!. Selanjutnya Sediakan waktu yang cukup dan suasana yang tenang agar ibu dapat dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan sebanyak mungkin dan ditampung di cangkir atau gelas yang bersih. Walaupun jumlah ASI hanya sedikit tetap sangat berguna bagi bayi kita loh tad. Kata orang pinter lagi Tinggalkan sekitar ½ cangkir penuh (100 ml) untuk sekali minum bayi saat ibu keluar rumah. Tutup cangkir yang berisi ASI dengan kain bersih, simpan di tempat yang paling sejuk dirumah, di lemari es, atau ditempat yang aman, agak gelap dan bersih. ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena panas akan merusak bahanbahan anti infeksi yang terkandung dalam ASI. Setelah ASI diperah bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir bahasa kerennya (hindmilk), karena pengisapan oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah. Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes. Simpan ASI di lemaari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu selesai bekerja. Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu produksi ASI tetap tinggi.

Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah Yang Terbaik untukmu ! Dan karena itulah, Qalbu seorang pecinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya. - Jalaludin Rumi. Wallahua'lam Bissawab.

Rabu, 14 Mei 2008

Rumahku Surgaku

Baitijannati - kali ini saya akan ngepost khusus buat Umi atau Ibu-ibu yang cinta dengan Alqur'an dan Allah SWT telah memberikan landasan paling hakiki tentang kewajiban menyusui oleh para ibu dalam Firman-Nya:

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu

kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233)
Hikmah ayat yang terkandung dalam kitab Suci Alqur’an tersebut, setidaknya menekankan bahwa Air Susu Ibu (ASI) sangat penting. Tidak main-main, seorang ibu wajib memberikan ASI sampai anaknya genap usia 2 tahun. Namun, untuk konteks sekarang kelihatanya mengalami degradasi. Minimal akibat terjadinya pola hidup serta pikir yang membuat agama harus ikut dengan zaman.Walhasil, ribuan ibu di
Indonesia yang demi pekerjaan, ke-seksi-an anggota badan rela menyusui hanya sampai beberapa bulan. Bahkan tidak jarang pula yang menggantikan peran menyusuinya pada botol dot.

Ibu-ibu kita telah melupakan bahwa ASI, mempunyai mukjizat luar biasa bagi manusia. Keunggulan Asi dibandingkan dengan susu Formula adalah:

1. kadar ASI bisa berubah sesuai dengan fase-fase pertumbuhan bayi.

2. Jumlah kalori dan zat gizi berubah berdasarkan keadaan bayi saat lahir, apakah ia lahir prematur ataukah tepat waktu. Bila bayi lahir prematur, kadar lemak dan protein ASI lebih tinggi daripada kebutuhan bayi umumnya, karena bayi prematur membutuhkan kalori lebih banyak.

Hal ini sangat tidak bisa di temui pada susu formula.Unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dibutuhkan bayi, seperti anticore atau sel pertahanan tubuh, sangat tersedia dalam ASI. Ibaratnya mereka sebagai Paspampres, mempertahankan tubuh bayi yang sebenarnya asing bagi mereka, dan melindungi sang bayi dari musuh. Selain itu, ASI merupakan antibakteri. Perbedaanya dengan bakteri pada susu formula, bakteri bisa tumbuh dalam susu biasa yang disimpan pada suhu kamar selama enam jam. Namun, tidak ada bakteri yang muncul dalam ASI yang disimpan dalam suhu dan jangka waktu yang sama.

Ilmu biologi tetap menganggap bahwa ASI sangat di butuhkan bayi dalam perkembangan otak dan tubuhnya. Namun, sampai saat ini, dengan banyaknya iklan susu formula membuat ibu-ibu menjadi kasat mata, untuk memilih susu formula dibandingkan dengan ASI. Susu formula adalah bentuk fermentasi dan modifikasi dari susu sapi sehingga bisa disebut Air Susu Sapi (ASPI). Di dalam ASI, terdapat tiga unsur protein yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ASPI. Sehingga, dampaknya masih akan di rasa sampai dewasa, dalam menjaga kesehatanya. Sebab, akan memperbaiki dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Ini bisa ditemukan pada air susu ibu pertama keluar atau colustrum. Yang meningkatkan produksi antibodi, menjadi anti-oksidan dan anti radikal bebas (free radicals). Yg akan menghancurkan plasma sel.

Akhirnya, tidak ada alasan seharusnya ibu membuang ASI nya untuk hak anaknya. Seandainya mampu di ketahui ibu-ibu karier kita barangkali tidak akan lekas menyapih anaknya. Kalaupun tidak bisa karena tuntutan karier, apa boleh buat. Zaman Rasulullah, pernah ada seorang ibu yang air susunya terus mengalir terus tanpa berhenti. Yaitu Halimah, sekaligus yang menyusui Nabi Muhammad.

Wallahua'lam bissawab.


Jumat, 02 Mei 2008

PK (Bersiap siagalah)



Ini nih jagoan kita yang kelak di taun 2009 nanti menjaga dan siap menghantarkan partai dakwah ini menuju kemenangan,setiap kader adalah pandu keadilan.
Pandu dalam ketentaraan (asykariyah) pada umumnya adalah seorang prajurit (jundi) yang terpilih karena keberaniannya dan kepandaiannya. Di samping pandu dalam peperangan ada juga pandu perdamaian – orang pada masa damai melakukan pekerjaan yang menghendaki baik keberanian maupun akal – mereka adalah perintis dalam gerakan dakwah jihadiyah. Dalam buku Lord baden powel dijelaskan bahwa para pemburu, para penyelidik, para penyebar agama dan polisi adalah pandu perdamaian. Mereka tahu bagaimana caranya hidup di dalam rimba. Dimana-mana mereka dapat menemukan jalan serta dapat membaca arti dari tanda-tanda dan bekas-bekas jejak kaki. Mereka tahu bagaimana menjaga kesehatan, sedangkan mereka jauh dari dokter. Mereka kuat dan berani, bersedia menghadapi bahaya dan menyukai tolong-menolong. Mereka biasa hidup mandiri dan bertindak tidak ragu-ragu (tegas). Mereka mengorbankan baik harta, jiwa, kenikmatan serta apa yang mereka ingini, guna dapat melaksanakan pekerjaan mereka itu. Mereka bertindak demikian karena itulah kewajiban mereka.

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS. 3:92)

Hidup sebagai ghuraba (pengembara) adalah hidup yang indah, tetapi cara hidup yang demikian tidaklah dapat dijalankan kecuali dengan menyiapkan diri terlebih dahulu.

Memandu adalah hidup yang berguna bagaimanapun juga. Seorang ahli ilmu pengetahuan mengatakan, bahwa memandu adalah berharga bagi seorang yang mempelajari ilmu pengetahuan. Dan seorang ahli ilmu alam yang terkenal menunjukkan betapa perlunya seorang dokter atau ahli bedah akan memperhatikan tanda-tanda yang kecil sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pandu dan mengenal artinya.

Bersiap Siagalah.......Allahuakbar.