Selasa, 17 Februari 2009

Bidadari surga

Sholat Sunnah sebelum nikah (semoga bermanfaat)

Solat sunat Nikah adalah salah satu solat sunat dan boleh dilakukan sebelum dan selepas upacara nikah.

Solat sunat sebelum nikah ini dilakukan sebelum majlis akad nikah bilangan rakaatnya ialah 2 rakaat.

Cara untuk mengerjakannya ialah: • berniat dengan lafaz niatnya: - “Usolli sunnatal ‘ursi rak’ataini lillahi Ta’ala.AllahuAkbar” • rakaat pertama: - Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Kafiruun • rakaat kedua: - Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Ikhlas

Solat sunat selepas nikah ini boleh dikerjakan bagi pasangan yang baru selesai diakad nikahkan dan kedua-duanya disunatkan untuk mendirikan solat sunat ini, terutamanya lelaki. Bilangan rakaatnya ialah 2 rakaat, dan bolehlah diikuti dengan sujud syukur. Cara untuk mengerjakannya ialah: • berniat dengan lafaz niatnya: - “Usolli sunnata ba’dan nikahi rak’ataini lillahi Ta’ala”Allahu Akbar”“ - sengaja aku solat sunat sesudah nikah dua rakaat kerana Allah Ta’ala” • Rakaat pertama: - Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Kafiruun • Rakaat kedua - Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Ikhlas - membaca doa berikut selepas salam

Mudah mudahan Allah memberkahi segala niat kita dan menjadikan keluarga yang sakinah wawaddah warrahmah Amiin.

Tetap semangat ya Mbak Isra.Allahuakbar!!!

Nur Isra..

Doa Bagi Kedua Mempelai

Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi atasmu serta mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan“. (HR. Ashabus Sunan kecuali An Nasai dan lihat Shahih Tirmidzi 1/317

UNTUK ISTRI (Sebuah Syair Renungan Singkat Bagi Wanita) Pernikahan ataupun perkawinan, Membuka tabir rahasia, Suami yang menikahi kamu, Tidaklah semulia Muhammad, Tidaklah setaqwa Ibrahim, Pun tidak setabah Isa atau Ayub, Atau pun segagah Musa, apalagi setampan Yusuf Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman, Yang punya cita-cita, Membangun keturunan yang soleh ... Pernikahan ataupun Perkawinan, Mengajar kita kewajiban bersama, Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya, Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya, Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya, Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya, Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya, Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya Pernikahan ataupun Perkawinan, Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa, Untuk belajar meniti sabar dan ridho, Karena memiliki suami yang tak segagah mana, Justru Kamu akan tersentak dari alpa, Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah ... Amiiin

Senin, 16 Februari 2009

Nur Isra...

Tulisan ini ku persembahkan untuk saudaraku yang jauh disebrang,mudah-mudahan Allah SWT meridhoi langkah-langkahnya dan do'aku kalaupun kita belum bisa berjumpa di dunia mudah-mudahan allah akan mempertemukan kita di surgaNya Amiin. Pria dan wanita yang sepakat hidup bersama dalam mahligai perkawinan diibaratkan tengah menanam sebatang pohon-bukan mendapatkan sekeranjang buah yang langsung bisa dinikmati. Suami-istri harus rajin menyirami, memupuk, menyiangi gulma, bahkan memangkas ranting-ranting yang tak berguna agar pohon dapat tumbuh subur dan berbuah. Demikianlah, seorang suami atau istri seharusnya memandang perkawinan sebagai tempat untuk "memberikan" banyak hal demi cita-cita bersama, bukan untuk "mendapatkan" sesuatu dari pasangan.Kebahagian perkawinan adalah cita-cita yang didambakan oleh setiap pasangan dan hal itu sudah dapat dirasakan oleh suami-istri dalam setiap bentuk perawatan sekecil apa pun terhadap pohon cinta yang mereka tanam dengan membuang egoisme, memetingkan pasangan, dan memahami pasangan.Pada akhirnya, suami dan/atau istri harus menyerah pada waktu ketika raga luruh di dunia fana ini, namun Pohon Cinta tetap tumbuh menjulang seakan mengatasi ruang dan waktu. Cinta itu kekal, kendati raga hanya bersifat sementara. Hubungan suami istri akan berakhir, namun Pohon Cinta yang terus dirawat akan abadi, mengantarkanya menuju kesatuan hidup secara spiritual yang tak bisa dipisahkan oleh apa pun, bahkan kematian.

Do'a dan Hikmah Pernikahan "Semoga Allah SWT menghimpun yang terserak dari keduanya memberkati mereka berdua, meningkatkan kualitas keturunannya sebagai pembuka pintu rakhmat, sumber ilmu dan hikmah serta pemberi rasa aman bagi umat." (Doa Nabi Muhammad SAW, pada pernikahan putrinya Fatimah Az Zahra dengan Ali bin Abi Thalib)