Rabu, 26 Maret 2008

Bangkitlah negriku harapan itu masih ada


Pada 20 April 2008 PKS genap berusia 10 tahun. Sejumlah acara sedang disusun dalam rangka memeriahkan acara 10 tahun kiprah PKS melayani dan memimpin bangsa.



Sabtu, 22 Maret 2008

Bulang Dalam Kenangan

Da'wah adalah kegiatan yang wajib di pikul setiap muslim atau bahasa alqur'annya barang siapa yang menolong agamaNya mudah mudahan ALLAH akan menolongnya, begitulah ungkapan yang pernah disampaikan kepada RasulNya Nabiyullah Muhammmad SAW di dalam surat Muhammad ayat 6.
Arti kalimat di atas mampu membius saya untuk mengikuti jalan-jalan yang di retas oleh sang kekasih (habibullah)Muhammad SAW. untuk mengaplikasikan hal tersebut, tanggal 20 Maret lalu saya bersama kawan-kawan mengunjungi saudara-saudara saya di Pulau Buluh Galang dalam rangka silaturahim. selain silaturahim, beberapa agenda juga di lakukan, seperti pelantikan DPRa (Dewan Pengurus Ranting)se Kecamatan Galang, ehm tentunya pelantikan pengurus partai dakwah dong (PKS). Pengobatan gratis dan pemberian beasiswa juga menjadi bagian dari program partai dakwah ini.
Yang mengesankan dari aktifitas tersebut, selain sudah terbentuknya pengurus DPRa, kegiatan yang digelar oleh PKS mampu menyentuh masyarakat langsung lewat program-program yang diadakan. Hal ini terbukti dari pagi sampai menjelang ashar posko kesehatan dipenuhi oleh pasien yang rela antri menunggu panggilan sang dokter. Dokter satu ini adalah dokter paling top di seantero kader PKS Batam, dr. Roswin namanya.
Karena misi membuat partai adalah untuk mencerdaskan masyarakat, maka kegiatan ini tidak terlepas dari mendidik masyarakat agar memiliki kecakapan intelektual. Kemudian tidak berhenti disitu saja,dalam kegiatan diatas, PKS juga memberikan beasiswa kepada anak-anak hinterland sampai sekolah menengah tingkat atas sebanyak 10 orang.
Ternyata acara ini juga di hadiri petinggi no 2 di pulau batam, namanya ir.H Ria Saptarika, beliau juga kader terbaik yang di miliki partai dakwah ini yang di amanahi menjadi Wakil Walikota Batam. Selama saya menetap di pulau buluh sudah banyak yang memberikan pasilitas pengobatan ini (gratis)tapi kalau partai (PKS red )sudah berkali-kali mas ujar salah satu warga pulau buluh..
lantas apa peran saya terhadap jalan jalan dakwah dalam kegiatan ini? memang saya tidak bisa mengobati. Tidak juga bisa memberikan beasiswa secara pribadi, namun hanya bisa memberikan sedikit tenaga dan pikiran, seperti menuntun jompo-jompo ketempat sang dokter yang memang ahli dalam mengobati,mengotong obat dan memberikan fasilitas-fasilitas yang di butuhkan warga. dari sekian banyak kegiatan ternyata saya mendapat amanah untuk mengabadikan momen-momen tersebut lewat jepretan camera nikon D70 yang saya bidik

Rabu, 19 Maret 2008


sang pejuang
Sheikh Ahmed Ismail Yassin (Bahasa Arab: الشيخ أحمد ياسين) dilahirkan di desa Al Jaurah, pinggiran Al-Mijdal, selatan Jalur Gaza (sekarang dekat Ashkelon di Israel). Tanggal lahirnya tak diketahui secara pasti:menurut paspor Palestinanya, ia lahir pada 1 Januari 1929, namun ia telah menyatakan sebenarnya telah lahir pada 1938. Sedangkan sumber Palestina mendaftarkan tahun lahirnya ialah 1937. Saat masih kanak-kanak, ia dan keluarganya telah dipaksa menjadi pengungsi yang diakibatkan oleh perang dengan Israel pada tahun 1948.

Yassin mendirikan Hamas - al-Harakatul Muqawwamatul Islamiyah - dengan rekannya Abdel Aziz al-Rantissi dan Khaled Meshal pada tahun 1987. Sheikh Ahmed adalah seorang tuna netra dan juga seorang paraplegic akibat kecelakaan olahraga pada masa muda-nya sehingga beliau harus menggunakan kursi roda sepanjang sisa hidupnya. [1]. Ia merupakan pejuang Intifadhah, mujahid dakwah yang berjuang menegakkan Islam dan penghulu pejuang Palestina.

Wafatnya

Sheikh Ahmed Yassin dibunuh pada hari Senin, 22 Maret 2004 ketika helikopter Israel menghantamkan 3 roket ke kendaraannya seusai solat Subuh.